informasi -kesehatan40

Selasa, 17 Juli 2007

Deteksi Kanker Payudara Sendiri

Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang sangat penting. Tidak hanya menimpa kaum hawa, kaum adam juga bisa kena. Menurut data WHO setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan 5 juta meninggal karenanya. Di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua terbanyak setelah kanker rahim.

Penderita kanker payudara di Indonesia kebanyakan tidak tertolong karena baru mengetahui kondisinya setelah stadium lanjut. Padahal, Kanker ini dapat dideteksi lebih dini pemeriksaan secara klinis dan mamografi.

Payudara terdiri dari tiga unsur, yaitu kelenjar air susu, dan jaringan penunjang payudara yang mengikat kelenjar-kelenjar menjadi satu kesatuan. Keseluruhan payudara dibungkus oleh kulit, Saluran kelenjar akan bermuara pada putting susu yang berada ditengah daerah kulit yang berwarna gelap.

Kanker payudara adalah berasal dari kelenjar yang ganas, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara ( tidak termasuk kulit payudara).

Apa saja gejala kanker payudara ? Berikut diantaranya :

  1. Adanya benjolan di payudara

  2. Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu (dapat berupa nanah cairan encer, atau keluar ASI pada ibu yang tidak hamil atau sedang tidak menyusui)

  3. Perubahan bentuk dan besar payudara

  4. Kulit, putting susu dan areola melekuk ke dalam atau berkerut

Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui sejauh ini, namun ada beberapa faktor resiko terjadinya kanker payudara. Apa dan Siapa? Inidia daftarnya :.

  1. Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun

  2. Mengalami menopause setelah umur 50 tahun

  3. Tidak pernah menikah, tidak melahirkan anak dan tidak menyusui

  4. Melahirkan anak setelah umur 35 tahun

  5. Pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh tumor jinak atau ganas

  6. Dianggota keluarga ada yang menderita kanker

  7. merokok dapat meningkatkan resiko kanker payudara

Kanker payudara pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapuninilah alasan utamamengapa penderita mengetahui penyakitnya setelah stadium lanjut), namun bersamaan dengan berkembangnya penyakit akan muncul gejala yang menyebabkan perubahan pada payudara. Karena itu sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara secara berkala

  1. Pemeriksaan payudara sendiri

Setiap perempuan dianjurkan untuk melakukan metode seperti inisecara teratur sebulan sekali setelah selesai haid. Bagi yang telah menopause pemeriksaan dilakukan pada tanggal tertentu yang mudah diingat setiap bulanya.

  1. Pemeriksaan oleh tenaga medis

Dengan pemeriksaan seksama sering dapat diduga suatu benjolan dipayudara merupakan tumor jinak atau ganas

  1. Mammogram

Merupakan pemeriksaan radiologi menggunakan sinr x untuk memeriksa payudara. Gambar diambil dari arah samping dan atas untuk masing-masing payudara.

Jadi jangan tunda lagi, periksa sekarang, apalagi jika anda termasuk ke dalam daftar resiko tinggi terkena penyakit ini.

Perkembangan kanker

Stadium I (stadium dini)

Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70 %. Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.


Stadium II

umor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.

Stadium III

umor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan chemotherapie (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin.

Pencegahan awal

Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

  • Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

  • Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.

  • Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.

  • Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.

  • Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.

Pengobatan lanjut

bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan mammografie. Mammografie adalah pemeriksaan payudara dengan alat rontgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mammografie adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammogram.

Cara lainnya adalah dengan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan (biopsi) dari benjolan itu, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi. Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu adalah kanker, maka payudara harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh yang lain.

Siapakah yang harus menjalani pemeriksaan mammografie ?

  • Wanita yang berumur lebih dari 50 tahun.

  • Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang pernah menderita kanker payudara.


  • Wanita yang pernah menjalani pengangkatan salah satu payudaranya. Wanita dalam golongan ini harus berada dalam pengawasan yang ketat.

  • Wanita yang belum pernah melahirkan anak. Ternyata pada golongan ini sering dijumpai serangan kanker payudara.

Gambaran normal payudara


Pada stadium dini (awal) kanker tumbuh setempat. Oleh karena itu kalau ada benjolan atau kelainan walaupun tidak dirasakan mengganggu perlu diwaspadai dan dicurigai sebagai kanker sampai terbukti bukan kanker.

Gejala kanker payudara adalah terabanya benjolan yang umumnya keras (bisa juga lunak), tergantung dari jenis kanker yang umumnya didiagnosis berdasarkan hasil biopsi (bagian kanker di ambil dan diperiksa di mikroskop).

Biasanya benjolan kanker payudara semakin membesar (dalam waktu tidak lama), jarang yang terasa sakit/nyeri, benjolan terfiksir atau tidak dapat digerakkan dari luar, pada fase lanjut dapat menimbulkan kelainan pada kulit diluarnya seperti mengerut (mirip kulit jeruk), menghitam atau kecokelatan, hingga keluarnya massa diatas kulit yang bau, bernanah dan mudah berdarah. Tapi pada fase ini, stadium kanker biasanya sudah lanjut.

Oleh sebab itu ada baiknya setiap benjolan yang ditemukan di payudara segera dikonsultasikan pada ahlinya.

Lakukanlah pemeriksaan payudara berkala setiap 10 hari setelah haid, dengan tangan sisi payudara diangkat keatas dan tanga lainnya meraba dari bagian luar secara melingkar perlahan dan lembut ke arah dalam (area puting), konsentrasi untuk memastikan apakah benjolan tersebut merupakanbagian dari kelenjar-kelenjar normal payudara atau tidak.




Pencegahan

Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari beberapa jenis kanker :

1. Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan.

2. Lebih banyak makan makanan berserat.

3. Lebih banyak makan makanan yang banyak mengandung vitamin A dan C dan sayur sayuran berwarna.

4. Lebih banyak makan makanan berwarna yang alami seperti sayur hijau dan buah.

5. Mengurangi makan makanan yang telah diawetkan (misalnya diasinkan, dibakar, diasap atau dengan bahan pengawet) atau disimpan terlalu lama.

6. Menghindari minuman alkohol.

7. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual, dengan tidak berganti-ganti pasangan.

8. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok berhentilah merokok.

9. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stres.

10.Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur. Dengan pemeriksaan payudara sendiri secara berkala ataupun dengan mammografi.

Penyebab yang pasti dari kanker belum diketahui, namun hasil penelitian dan studi menyatakan dengan jelas bahwa sebagian besar dari timbulnya kanker dapat disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.

Yang dimaksud dengan gaya hidup yang tidak sehat adalah kebiasaan makan yang tidak seimbang, kebiasaan merokok, kontak dengan sinar matahari yang berlebihan, berganti-ganti pasangan seks dan lingkungan hidup serta pekerjaan yang ada hubungannya dengan penyebab kanker.

Ada beberapa faktor penyebab yang telah terbukti dapat menimbulkan kanker pada binatang percobaan, walaupun pada manusia belum dapat dibuktikan dengan pasti. Namun faktor-faktor tersebut patut mendapat perhatian. Faktor-faktor atau zat-zat yang dapat menyebabkan kanker disebut karsinogen.

Faktor-faktor penyebab tersebut antara lain:

1. Bahan Kimia

Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama.

Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.

2. Penyinaran yang berlebihan.

Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukemia.

3. Genetik

Faktor genetik pada kanker payudara memiliki pengaruh. Terutama bila ada riwayat generasi sebelum pasien ada yang terkena kanker payudara, maka risiko pasien akan lebih besar.

4. Hormon

Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).

5. Rangsangan fisik berulang

Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam waktu yang lama merupakan rangsangan yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut, karena luka atau cedera pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempurna.

0 Komentar:

Posting Komentar

komentar anda akan saya hargai sekali

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda


Add to Technorati Favorites
Search Engine Optimisation
Search Engine Optimisation
Free Shoutbox Technology Pioneer The current mood of nugroho_hari2003 at www.imood.com