KONSTIPASI
FISIOLOGI KOLON
Makanan biasa memerlukan waktu 2-5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang satu ke yang lainnya. 2-6 jam di lambung, 6-8 jam di usus halus, dan sisa waktunya di usus besar.
KOMPOSISI FESES
-
KOMPONEN
PRESENTASE DARI BERAT TOTAL %
Air
75
Bahan padat
25
Presentase bahan padat total
Selulosa dan serat tidak tercerna lainnya
Veriable
Bakteri
30
Bahan organik (sebagian besar kalsium dan fosfat)
15
Lemak dan turunan lemak
5
Juga sel-sel mukosa yang mengalami deskuamaci, mukus dan sejumlah kecil enzim pencernaan
FLATUS
Gas-gas dapat masuk ke saluran pencernaan dari 3 sumber:
Udara yang tertelan
Gas-gas yang di bentuk sebagai akibat kerja bakteri
Gas-gas yang berdifusi dari darah masuk saluran pencernaan
Sebagian besar gas dalam lambung adalah nitrogen dan O2 yang berasal dari udara yang tertelan dan sebagian besar gas-gas tersebut dikeluarkan dengan bertahap.hanya sebagian kecil gas-gas ini biasanya terdapat dalam usus halusdan pada dasarnya terdiri dari udara yang masuk dari lambung ke usus.
Dalam usus besar lebih banyak gas-gas berasala dari kerja bakteri, gas ini meliputi: CO2, metana, dan hidrogen. Bila metana dan hidrogen yang sesuai bercampur bersama O2 dari udara yang di telan kadang-kadang terbentuk campuran yang sebenarnya eksplosit.
Makanan yang diketahui menyebabkan flatus yang lebih banyak dari usus besar di bandingkan makanan lain (kacang, kol, bawang, kembang kol, jagung, dan makanan pengiritasi T3 seperti cuka). Sebagian makanan tersebut, misalnya kacang, merupakan medium yang cocok untuk bakteri pembentuk gas, khususnya. Karena dia mengandung jenis karbohidrat yang dapat kurang di serap
SUBSTANSI YANG BERPERAN DALAM KOLON
mukus, kalium bikarbonat, dan enzim
GERAKAN PENCAMPURAN PADA KOLON
Pergerakan segmentasi seperti usus halus
Kontraksi gabungan otot polos sirkular dan longitudinal menyebabkan bagian usus besar yang tidak terangsang menonjol ke luar seperti kantung yang disebut: haustrasi
Kontraksinya lamban sehingga feses dalam usus besar diaduk dan diputar dengan lamban, pergerakanya mirip orang menyekop tanah
PERGERAKAN KOLON
fungsi kolon:
Mengasorbsi air dan elektrolit dari kimus hingga tersisa 80-150 cc
Menyimpan feses sampai dapat keluar
Setengah proksimal kolon untuk absorbsi
Setengah distal : penyimpanan
Pergerakan yang kuat untuk fungsi-fungsi tersebut tidak di perlukan sehingga pergerakan pada keadaan normal lamban
Pergerakan pendorong {mass movement}
Gel peristaltik yang sejenis dengan usus halus tidak terdapat pada kolon
sebagai gantinya: gerakan: mass movement; gerakan yang mendorong feses ke arah anus
gerakan hanya beberapa kali sehari
rangkain peristiwa mass movememnt
RANGKAIAN PERISTIWA MASS MOVEMENT
Pertama kontraksi terjadi pada kolon yang teregang/iritasi....... waktu 30 dtk
segera setelah itu 20 cm dari bagian distal kolon yang berkontraksi, berkontraksi hampir sebagai satu kesatuan mendorong feses pada segmen ini secara keseluruhan menuruni kolon
bila mass movement mendorong feses ke rektum maka timbul keinginan untuk defekasi
jelaskan pengaruh psikososial/stress terhadap fungsi usus besar?
JAWAB:
FAKTOR PSIKOLOGIS
Hampir semua faktor sistem tubuh dipengaruhi oleh stress dan emosi. Jika individu itu cemas, takut atau merah, respon stress diasoasikan rangsangan dari bagian parasimpatik dari sistem saraf otonom. Respon ini mengizinkan tubuh untuk mempertahankanya. Proses pencernaan dipercepat dan peristaltik ditingkatkan untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertahanan. Efek samping dari peningkatan peristaltik adalah diare dan mengeluarkan gas. Jika seseorang depresi, maka sistem saraf otonom menurunkan implus, dan peristaltik dapat berkurang. Jumlah dari penyakit saluran G1 diassosiasikan dengan stress. Ini termasuk radang usus besar, borok lambung, dan penyakit kronis.
Bila eliminasi anak dapat diganggu oleh cara toilet training, memaksa anak untuk mempelajari toilet training sebelum sistem saraf dan ototnya berkembang adalah sia-sia. Menghukum anak untuk kecelakaan membuat toilet training ini stress
Bagaimana pengaruh makanan dan minuman terhadap proses pembentukan feses dan defekasi?
JAWAB:
DIET
Diet atau pola atau jenis makanan yang di konsumsi dapat mempengaruhi proses defekasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang di konsumsi pun dapat mempengaruhinya
ASUPAN CAIRAN
Pemasukan cairan yang kurang dalam tbuh membuat defekasi menjadi keras oleh karna proses absorspsi kurang sehingga dapat mempengaruhi kesulitan proses defekasi
Bagaimana pengaruh aktivitas dan isirahat terhadap fungsi kolon?
JAWAB:
AKTIVITAS
Aktivitas dapat mempengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaran proses defekasi, sehingga proses gerakan peristaltik pada daerah kolon dapat bertambah baik dan memudahkan dalam membantu proses kelancaran defekasi
Bagaimana pengaruh obat-obatan terhadap fungsi kolon?
JAWAB:
PENGOBATAN
Pengobatan dapat mempengaruhi proses defekasi, seperti penggunanan laksansia atau antasida yang terlalau sering
Berapa frekuensi peristaltik normal? Berapa frekuensi defekasi normal? Jelaskan apa yang di maksud dengan konstipasi, obstipasi dan diare?
JAWAB:
Pola defekasi dan keluhan selama defekasi
Pengkajian ini antara lain: Bagaimana pola defekasi dan keluhannya selama defekasi. Secara normal, frekuensi buang air besar pada bayi sebanyak 4-6 kali/hari, sedangkan orang dewasa adalah 2-3 kali/hari dengan jumlah rata-rata pembuangan per hari adalah 150 gram
Konstipasi
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga menimbulkan eleminasi yang jarang atau keras, atau keluarnya tinja terlalu kering dan keras.
DIARE
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai dengan kejang usus, mungkin disertai oleh rasa mual dan muntah.
Jelaskan pengkajian untuk eliminasi feses? (meliputi fokus yang di kaji, tahapan pemeriksaan fisik abdomen dll)
JAWAB:
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Pola defekasi dan keluhan selama defekasi
Pengkajian ini antara lain: Bagaimana pola defekasi dan keluhannya selama defekasi. Secara normal, frekuensi buang air besar pada bayi sebanyak 4-6 kali/hari, sedangkan orang dewasa adalah 2-3 kali/hari dengan jumlah rata-rata pembuangan per hari adalah 150 gram
2. Keadaan feses. Meliputi
No | KEADAAN | NORMAL | ABNORMAL | PENYEBAB |
1 | WARNA | BAYI: KUNING | Putih, hitam/tar, atau merah | Kurangnya kadar empedu, perdarahan saluran cerna bagian atas, atau perdarahan saluran cerna bagian bawah. |
|
| Dewasa: coklat | Pucat berlemak | Mal absorbsi lemak |
2 | Bau | Khas feses dan dipengaruhi oleh makanan | Amis dan perubahan bau | Darah dan infeksi |
3 | Konsistensi | Lunak dan berbentuk | Cair | Diare dan absorbsi kurang |
4 | Bentuk | Sesuai diameter rektum | Kecil, bentuknya seperti pensil | Obstruksi dan peristaltik yang cepat |
5 | Konstituen | Makanan yang tidak di cerna, bakteri yang mati, lemak, pigmen empedu, mukosa usus, dan air. | Darah, pus, benda asing, mukus, atau cacing. | Internal bleeding, infeksi, tertelan benda, iritasi, atau inflamasi |
3. Faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi
Faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi antara lain perilaku atau kebiasaan defekasi, diet ( makanan yang mempengaruhi defekasi ), makanan yang biasa dimakan, makanan yang dihindari dan pola makan yang teratur atau tidak, cairan ( jumlah dan jenis minuman/hari ), aktivitas ( kegiatan sehari-hari ), penggunaan obat, kegiatan yang spesifik, stres, pembedahan/penyakit menetap, dll
4. Pemeriksaan Fisik
Meliputi keadaan abdomen seperti ada atau tidaknya distensi, simetris atau tidak, gerakan peristaltik, adanya massa pada perut, dan tenderness. Kemudian, pemeriksaan rektum dan anus dinilai dari ada atau tidaknya inflamasi, seperti perubahan warna, lesi, dan massa
sebutkan masalah keperawatan yang sering muncul terkait dengan sistem eliminasi alvi, diagnosa keperawatan, intervensi yang terkait
JAWAB:
DAIGNOSIS KEPERAWATAN
a. Konstipasi hubungan dengan:
Defek persarafan, kelemahan pelvis, imobilitas akibat cedera medula spinalis, dan CVA
Penurunan respon berdefekasi
Nyeri akibat hemoroid
Efek samping tindakan pengobatan ( antasida, laksantif, anaestasi )
Menurunnya peristaltik akibat stress
b. Konstipasi kolonik berhubungan dengan:
Defek persarafan, kelemahan otot dasar pinggul, imobilitas akibat cedera medula spinalis, dan CVA
Penurunan laju metabolisme akibat hipertiroidime atau hiperparatiroidsme
Efek samping tindakan pengobatan ( antasida, laksantif, anaestasi )
Menurunnya peristaltik akibat stress
c. Konstipasi dirasakan berhubungan dengan:
Penilaian salah akibat penyimpangan susunan saraf pusat, depresi, kelainan obsesif Kompulsif
Kurangnya informasi akibat keyakinan budaya
d. Diare berhubungan dengan:
Mal absorpsi atau inflamasi akibat penyakit infeksi atau gastritis, ulkus, dan lain-lain
Peningkatan peristaltik akibat peningkatan metabolisme
Proses infeksi
Efek samping tindakan pengobatan ( antasida atau antibiotik )
Stress psikologis
e. Inkontinensia usus berhubungan dengan:
Gangguan sfingter rektal akibat cedera rektum atau tindakan pembedahan
Kurangnya kontrol pada sfinter akibat cedera medula spinalis, CVA., dll
Distensi rektum akibat konstipasi kronis
Kerusakan kognitif
Ketidakmampuan mengenal atau merespon proses defekasi akibat depresi
f. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan yang berlebihan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
tujuan:
1. Memahami arti eliminasi secara normal
2. Mempertahankan asupan makanan dan minuman cukup
3. Membantu latihan secara teratur
4. Mempertahankan defekasi secara teratur
5. Mempertahankan defekasi secara normal
6. Mencegah ganguan intergerasi kuilt
RENCANA TINDAKAN
1. Kaji perubahan faktor yang mempengaruhi masalah eliminasi alvi
2. Kurangi faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah seperti:
a. Konstipasi secara umum
Meningkatkan asupan cairan dengan banyak minum
Diet yang seimbang dan makan bahan makanan yang banyak mengandung serat
Melakukan latihan fisik, misalnya melatih otot perut
Anjurkan untuk tidak memaksakan diri dalam buang air besar
Berika obat laksantif, misalnya dulkolax
Lakukan huknah
b. Konstipasi akibat nyeri
Tingkatkan asupan cairan
Diet tinggi serat
Tingkatkan latihan setiap hari
Berikan pelumas disekitar anus untuk mengurangi nyeri
Kompres dingin sekitar anus untuk mengurani rasa gatal
Rendam duduk atau mandi di bak dengan air hangat ( 43-46 c, selama 15 menit )
Berikan pelunak feses
Cegah duduk lama apabila hemoroid, dengan cara berdiri tiap 1 jam kurang lebih 5-10 menit untuk menurunkan tekanan
c. Konstipasi kolonik akibat perubahan gaya hidup
Berikan stimulus untuk defekasi, seperti minum kopi atau jus
Bantu pasien menggunakan pispot bila memungkinkan
Gunakan kamar mandi dari pada pispot bila memungkinkan
Ajarkan latihan fisik dengan memberikan ambulasi, latihan rentang gerak, dll
Tingkatkan diet tinggi serat seperti buah dan sayuran
d. Inkontinensia usus
Pada waktu tertentu, setiap 2/3 jam, letakkan pipot di bawah pasien
Berikan latihan buang air besar dan anjurkan pesien untuk selalu berusaha latihan
Kalau inkontinensia hebat, diperlukan adanya pakaian dalam yang tahan lembab, supaya pasien dan sprei tidak begitu kotor
Pakaiakan laken yang dapat dibuang dan menyenangkan untuk dipakai
3. Jelaskan mengenai eliminasi yang normal kepada pasien
4. Pertahankan asupan makanan dan minuman
5. Bantu defekasi manual
6. Bantu latihan buang air besar, dengan cara:
Kaji pola eliminasi normal dan catat waktu ketika inkontinensia terjadi
Pilih waktu defekasi untuk mengukur kontrolnya
Berikan obat pelunak feses (oral) setiap hari
Anjurkan pasien untuk minum air hangat atau jus buah (minuman yang merangsang peristaltik
Bantu pasien ke toilet
Jaga privasi pasien dan batasi waktu defekasi (15-20 menit)
Instruksikan pasien untuk duduk ditoilet, gunakan tangan untuk menekan perut terus kebawah dan jangan mengedan untuk merangsang pengeluaran feses
Jangan dimarahi ketika pasien tidak mampu defekasi
Anjurkan makan secara teratur dengan asupan air dan serat yang adekuat
Pertahankan latihan secara teratur jika fisik pasien mampu
0 Komentar:
Posting Komentar
komentar anda akan saya hargai sekali
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda