informasi -kesehatan40

Kamis, 04 September 2008

ALERGI

REAKSI HIPERSENSITIFITAS/ ALERGI


Pengertian

■ adalah respon imun yang berlebihan dan yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh

■atau akuisisi reaktifitas imun yang tidak sesuai terhadap bahan-bahan yang dalam keadaan normal tida berbahaya

■individu yang sistem imunnya berlebihan atau tidak tepat dalam memproduksi perubahan patologis  reaksi hipersensitifitas

Antigen yang mendorong terjadinya respon hipersensitifitas  alergen

Pajanan terhadap alergen akan mengebalkan atau mensensitifkan individu sehingga pajanan berikutnya mengakibatkan reaksi alergik


Reaksi hipersentifitas oleh Gell dan Combs dibagi menjadi 4 :

Reaksi tipe I (anafilaksis)

Reaksi tipe II (sitotoksik)

Reaksi tipe III (kompleks imun)

Reaksi tipe IV (hipersensitifitas lambat)


Reaksi tipe I

Reaksi yg segera timbul sesudah alergen masuk kedalam tbh

Antigen yg masuk tbh akan ditangkap oleh fagosit, diprosesnya lalu dipresentasikan ke sel Th2

Sel yang akhir akan melepas sitokin yg merangsang sel B  mbtk IgE

IgE akan terikat terutama oleh sel mast melalui reseptor Fc (juga oleh basofil dan eosinofil)

Bila ada alergen yg sama msk tbh, akan diikat oleh IgE tadi  degranulasi sel mast

Degrenalusi sel mast  mengeluarkan mediator kimiawi reaksi hipersensitif

Mediator kimiawi tsb :

1. Histamin :

menyebbk vasodilatasi &penigkatan permeabilitas kapiler

2. Slow reactive substance of anaphilaxis (SRS-A) :

menyebbkn kontraksi otot polos kuat dan berkepanjangan, t.u dijalan nafas

3. faktor kemotaksis eosinofil

 menarik eosinofil ketempat reaksi. Eosinofil mengeluarkan enzim yg menybbk’ inaktivasi SRS-A dan menghambat histamin.

Fungsi eosinofil  tombol pemadam utk membatasi reaksi alergi

■gejala bervariasi tergantung tempat, alergen,dan mediator yang terlibat


Penyakit yg timbul segera sesudh tbh terpajan dg alergen:

- Asma bronkial  reaksi terkonsentrasi di bronkiolus

- Rinitis

- Dermatitis atopik

Urtikaria  pembengkakan lokal dikulit akibat pelepasan histamin yg diinduksi alergi


Medika mentosa reaksi
tipe I

Antihistamin

Obat adrenergik (melawan efek histamin dan SRS-A)

antiinflamasi



Reaksi Tipe II

Terjadi karena dibentuk antibodi jenis IgG/IgM thd antigen yg mrpkn bag. sel pejamu

Antibodi tsb dpt mensensitisasi sel K  sbg efektor antibody dependent cell cytotoxicity (ADCC)  mengaktifkan komplemen  lisis

Contoh reaksi tipe II : destruksi sel darah merah akibat reaksi transfusi dan penyakit anemia hemolitik pada bayi yang baru lahir

Kerusakan jaringan pada peny.autoimun (miastenia gravis)& tirotoksikosis  ditimbulkan oleh mekanisme reaksi tipe II

Anemia hemolitik dpt ditimbulkan oleh : obat penisillin,kinin, dan sulfonamid


Reaksi tipe III

Terjadi akibat endapan kompleks antigen-antibodi dlm jaringan/pembuluh darah

Antibodi ini  biasany’ jenis IgG

Komplek tsb  mengaktif’ komplemen melepas mediator “macrophage chemotactic factor”  makrofag yg dikerahkan ke jaringan akan merusak jaringan sekitar

Antigen berasal dr infeksi kuman patogen yg persisten (malaria), bhn yg terhirup (spora jamur) atau dr jaringan sendiri

Infeksi tsb disertai antigen dlm juml ber>> ttp tdk disertai respon antibodi efektif



Mengapa kompleks imun menetap ?

Dlm kead. Normal kompleks imun dimusnahkan oleh sel fagosit mononuklear (MN) t.u dlm hati, limpa dan paru tanpa bantuan kompelemen

Pd umunya komplek yg bsr mdh & cepat dimusnahkan di hati

Komplek yg larut yg tjd bila antigen  ditemukan jauh >> banyak drpd antibodi  sulit dimusnahkan  >> lama dlm sirkulasi

Komplek imun dlm sirkulasi ini  biasanya tdk berbahaya

Permasalah akan timbul  bila komplek imun menembus ddg pembuluh darah & mengendap dijaringan

Ganggn fungsi fagosit diduga  dpt mrpkan sebab mengapa kompleks imun sulit dimusnahkan


Reaksi tipe IV

Timbul lebih dari 24 jam

Diperantarai oleh sel T dan makrofag, bukan oleh sel B dan antibodi

Alergen : kosmetik, bahan pembersih RT

Interaksi yg terjadi: kerusakan jaringan dan rasa tdk nyaman

Reaksi tjd krn respon sel Th1 yg sdh disensitisasi thd antigen tt

Akibat sensitisasi sel Th1 melepas limfokin

Makrofag yg diaktifkan akan melepas bbg mediator (sitokin)  merusak jaringan

Bila ada antigen yg menetap dlm jangka waktu yg lama  makrofag akan terus menerus diaktifkan dan membentuk jaringan granulomata



Contoh reaksi tipe IV :

- reaksi pemeriksaan kulit tuberkulin

- rejeksi jaringan transplan

- alergi yg berhub dg dermatitis


Pengobatan jangka panjang alergi tipe cepat/tipe lambat

Penyuntikan “ desensitisasi (alergy shots)

 penyuntikan teratur alergen penyebab dlm jumlah kecil tetapi semakin meningkat

 lambat laun individu tsb akan ku<>



Disebabkan karena pembentukan antibodi IgG penghmbt spesifik utk alergen yg disuntikan

Atau teori lain menyatakan : desensitisasi  tjd akibat pengaktifan sel T penekan yg merintangi sintesis antibodi IgE yg spesifik thdp alergen yg bersangkutan


sebab

antigen

Tmp komplek mengendap

Inf. persistn

Antg mikrba

Orgn infeksi - ginjal

Autoimunits



ektrinsik

Antgn sendr



Antg lgkgn

Ginjl, sendi,PD, klt


Paru


0 Komentar:

Posting Komentar

komentar anda akan saya hargai sekali

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda


Add to Technorati Favorites
Search Engine Optimisation
Search Engine Optimisation
Free Shoutbox Technology Pioneer The current mood of nugroho_hari2003 at www.imood.com