informasi -kesehatan40

Selasa, 03 Februari 2009

modul terapi aktivitas kelompok

MODUL III-B

MODUL III-B

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling tergantung satu dengan lainnya dan menyepakati satu tatanan norma tertentu. Individu dalam kelompok saling pengaruh mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini didisain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptive menajdi perilaku adaptif atau bisa difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok.


Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku di mana perilaku pasien bersifat maladaptive, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distress dan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian terapi aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam penanganan pasien gangguan jiwa di masyarakat.


Pengertian

Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi kelompok di mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi perilaku yang adaptif.


  1. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

Ada 4 jenis TAK yang sudah dikembangkan yaitu:

    1. TAK Sosialisasi

    2. TAK Orientasi Realita

    3. TAK Stimulasi Sensori

    4. TAK Stimulasi Persepsi

    1. TAK Sosialisasi

TAK sosialisasi adalah TAK dengan aktivitas belajar tahapan komunikasi dengan orang lain untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan social.


TAK sosialisasi diindikasikan untuk pasien:

a. Isolasi Sosial

  1. Kerusakan Interaksi Sosial

  2. Harga diri rendah


Tujuan TAK sosialisasi adalah:

    1. Pasien mampu memperkenalkan diri

    2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

    3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

    4. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan

    5. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain

    6. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok

    7. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegaiatan TAK sosialisasi yang telah dilakukan


TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi meliputi:

  1. Sesi I : Memperkenalkan diri

  2. Sesi II : Berkenalan dengan anggota kelompok

  3. Sesi III : Bercakap-cakap dengan anggota

  4. Sesi IV : Menyampaikan topik pembicaraan

  5. Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain

  6. Sesi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok

  7. Sesi VII : Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan


Pelaksanaan kegiatan TAK sosialisasi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 16 sampai dengan halaman 48.


    1. TAK Stimulasi Persepsi

TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.


Tujuan TAK stimulasi persepsi:

    1. Pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat

    2. Pasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.


Indikasi TAK stimulasi persepsi:

      1. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan

      2. Pasien dengan halusinasi

      3. Pasien dengan harga diri rendah

      4. Pasien dengan isolasi sosial


TAK stimulasi persepsi terdiri dari 3 jenis meliputi:

  1. TAK Stimulasi Persepsi Umum:

      1. Sesi I: Menonton TV

      2. Sesi II: Membaca majalah/Koran

      3. Sesi III: Melihat gambar

  1. TAK Stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan:

  1. Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan

  2. Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan fisik

  3. Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan interaksi social asertif

  4. Sesi IV: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan patuh minum obat

  5. Sesi V: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan ibadah

  1. TAK Stimulasi persepsi mengontrol halusinasi:

  1. Sesi I: Mengenal halusinasi

  2. Sesi II: Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasi

  3. Sesi III: Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan

  4. Sesi IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap

  5. Sesi V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur

  1. TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah:

  1. Sesi I: Mengidentifikasi aspek positif

  2. Sesi II: Melatih kemampuan dan aspek positif


Pelaksanaan TAK stimulasi persepsi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 49–105.


    1. TAK Stimulasi Sensori

TAK stimulasi sensori adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar memberikan respon yang adekuat.


TAK stimulasi sensori diindikasikan untuk pasien:

    1. Isolasi sosial

    2. Harga diri rendah

    3. Kurang komunikasi verbal


Tujuan TAK stimulasi sensori meliputi:

      1. Pasien mampu berespon terhadap suara yang didengar

      2. Pasien berespon terhadap gambar yang dilihat

      3. Pasien berespon terhadap gambar yang dilihat

      4. Pasien mengekspresikan perasaan melalui gambar


Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga macam yaitu stimulasi suara, stimulasi gambar atau gabungan. Dalam terapi aktivitas kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa diterapkan meliputi:

    1. Sesi I: Stimulasi sensori; musik

    2. Sesi II: Menggambar

    3. Sesi III: menonton TV/Video


Proses pelaksanaan masing-masing sesi TAK tersebut dapat dibaca dalam Buku TAK halaman107-115.


    1. TAK Orientasi Realita

TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.


Tujuan TAK orientasi realita:

    1. Pasien mengenal tempat ia berada

    2. Pasien mengenal waktu

    3. Pasien mengenal diri sendiri dan orang lain


Indikasi TAK stimulasi sensori adalah pasien yang:

    1. Gangguan orientasi realita: orang, tempat, waktu, misalnya pada psikotik

    2. Pasien demensia


Bentuk kegiatan TAK orientasi realita adalah pengenalan orang, tempat, dan waktu yang dikerjakan dalam kelompok. Tahapannya meliputi:

    1. Sesi I: Pengenalan orang

    2. Sesi II: Pengenalan tempat

    3. Sesi III: Pengenalan waktu


Proses pelaksanaan TAK stimulasi orientasi realita dapat dibaca pada buku TAK halaman 116-126.





Struktur Kelompok

Struktur kelompok terdiri dari:

    1. Pimpinan Kelompok (leader). Pimpinan kelompok dapat diperankan oleh Perawat CMHN atau Kader yang telah terlatih. Leader memimpin jalannya kelompok seperti tahapan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan terapi.

    2. Anggota Kelompok. Anggota kelompok adalah pasien-pasien sesuai dengan indikasi TAK yang telah ditentukan. Jumlah anggota dalam TAK minimal 5 orang dan maksimal 12 orang.


Lama Pelaksanaan TAK

Lama pelaksanaan TAK adalah 20 - 40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit.


Proses Terapi Aktivitas Kelompok

TAK terdiri dari 4 tahapan meliputi:

    1. Tahap Persiapan.

Dalam tahap persiapan dilakukan:

      1. Identifikasi pasien yang akan dilibatkan dalam TAK. Pasien yang akan dilibatkan dalam TAK adalah pasien yang:

  1. sehat fisik,

  2. sudah kooperatif

  3. berkomunikasi dengan baik

  4. tidak dalam pengaruh obat yang mengganggu kemampuan konsentrasi pasien

      1. Penetapan jenis TAK. Jenis TAK ditentukan oleh masalah keperawatan yang dialami oleh pasien yang ada di wilayah pelayanan perawat CMHN (Desa Siaga Sehat Jiwa). Berikut ini pedoman jenis TAK yang bisa dilaksanakan:

  1. Pasien Perilaku Kekerasan: TAK Sosialisasi, dilanjutkan dengan TAK SP Mengontrol PK

  2. Pasien halusinasi: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK SP mengontrol halusinasi

  3. Pasien Isolasi social: TAK sosialisasi

  4. Pasien Harga Diri Rendah: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK SP Meningkatkan Harga Diri

  5. Pasien Defisit Perawatan Diri: TAK sosialisasi (fase 4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatn diri).

  6. Pasien Waham: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan TAK SP meningkatkan Harga Diri

  7. Pasien Demensia: TAK Orientasi Realita dilanjutkan dengan TAK sosialisasi

  8. Pasien Depresi: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan Tak meningkatkan Harga Diri


      1. Persiapan alat dan bahan. Untuk masing-masing jenis TAK diperlukan peralatan yang berbeda-beda. Apabila di area di mana perawat CMHN bertugas tidak ada alat yang diperlukan, dapat diganti alat yang semacamnya. Misalnya bola tennis dapat diganti dengan bola plastik. Kaset lagu dapat disesuaikan dengan kaset yang ada dan sesuai dengan daerah setempat.

      2. Tentukan tempat. Tempat yang dipilih adalah cukup luas, nyaman dan aman. Tepat tersebut dapat berupa rumah Ketua Lorong, Rumah Pak Keucik, atau Balai Pertemuan lainnya.

      3. Penetapan waktu pelaksanaan. Untuk menentukan waktu pelaksanaan perawat CMHN harus membuat kesepakatan dengan semua pasien. Pilih waktu yang disepakati oleh sebagian besar pasien.

    1. Tahap Orientasi. Tahapan ini dilakukan sesudah pasien berkumpul di tempat dilaksanakan TAK. Kegiatan dalam orientasi meliputi:

      1. Mengucapkan salam

      2. Memvalidasi perasaan pasien/keluarga

      3. Menjelaskan tujuan TAK

      4. Menyepakati aturan main TAK

    2. Tahap Kerja. Dalam tahapan ini leader memimpin pasien untuk melakukan aktivitas TAK untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk TAK sosialisasi fase satu mengajak pasien memperkenalkan jati diri secara bergantian sampai semua pasien melakukannya. Tahapan pelaksanaan TAK dapat dilihat di Buku TAK.

    3. Tahap Terminasi. Tahap ini dilakukan untuk mengakhiri TAK. Kegiatan terminasi meliputi:

      1. Evaluasi perasaan pasien

      2. Memberikan pujian

      3. Memberikan tindak lanjut kegiatan

      4. Menyepakati kegiatan TAK berikutnya


Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok

    1. Evaluasi Kemampuan Pasien

Evaluasi kegiatan TAK dilakukan dengan mengamati perilaku pasien selama TAK dilaksanakan. Apakah pasien menunjukkan perilaku seperti yang telah direncanakan atau tidak. Caranya adalah dengan mengisi table evaluasi pada masing-masing jenis TAK (Lihat Buku TAK).

    1. Evaluasi Kemampuan Perawat

Dalam melaksanakan TAK perawat dievaluasi dengan format sbb:

EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT

DALAM MEMIMPIN TAK


Nama Perawat : ………………………

Ruangan Praktek : ………………………

Jenis TAK : ………………………

Hari, tgl : ………………………



No


Kriteria Evaluasi

Skor

4

3

2

1

A

Fase Orientasi





1

Mengucapkan salam terapeutik





2

Mengevaluasi/memvalidasi kondisi pasien





3

Membuat kontrak topik, waktu, tempat TAK





4

Menjelaskan aturan main TAK





B

Fase Kerja





1

Urutan kegiatan sesuai dengan pedoman





2

Mengarahkan peserta untuk mengikuti kegiatan sesuai rencana





3

Mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan pendekatan terapeutik





4

Menggunakan teknik komunikasi terapeutik





5

Memberikan reinforcement positif pada pasien





C

Fase Terminasi





1

Mengevaluasi kesan dan pencapaian peserta TAK





2

Menyampaikan tindak lanjut untuk pasien





3

Membuat kontrak TAK berikutnya (topik, waktu, tempat






Total Skor



……………, ………… 20..

Penilai



(…………………………….)

0 Komentar:

Posting Komentar

komentar anda akan saya hargai sekali

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda


Add to Technorati Favorites
Search Engine Optimisation
Search Engine Optimisation
Free Shoutbox Technology Pioneer The current mood of nugroho_hari2003 at www.imood.com