informasi -kesehatan40

Minggu, 29 Juni 2008

SAP MENINGITIS

SATUAN ACARA PENGAJARAN

PADA ANAK N DENGAN MENINGITIS


Topic : cara mngetahui kaku kuduk, tanda kerning dan tanda brudzinski I & II pada anak dengan meningitis

Sasaran : keluarga anak N

Hari / tanggal : selasa, 10 juni 2008

Waktu : 10.00 – 10.20 WIB

Tempat : ruang al-fath


A.TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN

1. TUJUAN UMUM

setelah di lakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 1x20 menit, keluarga anak N di harapkan dapat mengetahui definisi meningitis dan penatalaksanaanya.


2. TUJUAN KHUSUS

setelah di lakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 1x20 menit, keluarga anak N mengerti apa yang telah di sampaikan dengan criteria hasil :

  1. keluarga dapat menjelaskan pengertian meningitis dengan benar

  2. keluarga dapt menyebutkan penyebab terjadinya meningitis dengan benar

  3. keluarga dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala meningitis dengan benar

  4. keluarga dapat menyebutkan 2 jenis imunisasi untu pencegahan meningitis dengan benar

  5. keluarga dapat menyebutkan penanganan meningitis dengan benar

  6. keluarga dapat mengetahui cara mengetahui kaku kuduk, tanda kerning, dan tanda brudzinski dengan benar.

  7. keluarga dapat mendemonstrasikan cara pemeriksaan kaku kuduk, tanda kerning, dan tanda brudzinski dengan benar.


B. MATERI

  1. PENGERTIAN MENINGITIS

  2. PENYEBAB MENINGITIS

  3. TANDA DAN GEJALA MENINGITIS

  4. JENIS-JENIS IMUNISASI

  5. PENANGANAN MENINGITIS

  6. CARA MENGETAHUI KAKU KUDUK, TANDA KERNIK, DAN TANDA BRUDZINSKI

  7. CARA PEMERIKSAAN KAKU KUDUK, TANDA KERNIK, DAN TANDA BRUDZINSKI


MATERI

1. PENGERTIAN / DEFINISI

menurut nelson : 1999 hal : 872

meningitis adalah salah satu dari infeksi yang memungkinkan paling serius pada bayi dan anak yang lebih tua

menurut http:www.google.co.id

meningitis adalah suatu proses inflamasi sebagai respon terhadap infeksi bakteri yang mengenai lapisan pria dan arachnoid yang menutupi otak dan medulla spinalis

menurut http:www.google.co.id

meningitis adalah penyakit infeksi dan peradangan selaput otak dan tulang belakang atau membrane ( meningen ) dan cairan cerebrospinal ( cairan yang ada di otak dan tulang belakang ) yang di sebabkan oleh organisme-organisme seperti : bakteri, virus, fungi dan organisme lin seperti protozoa dan ricettsia.


2. PENYEBAB MENINGITIS

penyebab meningitis di kelompokkan sesuai dengan klasifikasinya yaitu :

  1. bakteri ( haemopillusinfluensa, neisseria meningitis, pnemukococcus )

  2. virus ( abses otak, encephalitis, limfoma )

  3. jamur


3. TANDA DAN GEJALA

  1. pemeriksaan tekana intra cranial :

  1. nyeri kepala ( dapat intermitten )

  2. muntah proyektil ( atau mungkin tanda muntah )

  3. denyut nadi melambat

  4. pernapasan regular dan peningkatan tekanan darah

    1. demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, merupakn gejala wala yang utama dari meningitis

    2. kaku kuduk bukan hanya terasa sakit, tetapi penderita tidak dapat atau nyeri ketika dagunya di tekuk.

    3. anak yang lebih tua dan dewasa dapat menjadi mudah tersinggung, linglung dan sangat mengatuk

    4. infeksi menyebabkan pembengkakan jaringan otak dan menghalangi aliran darah

    5. beberapa penderita mengalami kejang

    6. pada anak-anak yang berusia sampai 2th, meningitis biasanya menyebabkan kulit di atas ubun-ubun menjadi tegang dan ubun-ubun bias menonjol

    7. bayi yang berusia di bawah 1th, tidak mengalami kaku kuduk, demam, kejang pada tengkuk, rewel, susah makan, menangis tersu-menerus, lemah, intensitas interaksi berkurang, ubun-ubun menonjol


4. JENIS IMUNISASI

jenis imunisasi utuk pencegahan meningitis ada 2 yaitu :

1. vaksin purified polyribosol nibitol phosphate ( PRP )

aman bila di berikan, juga bersifat imunogen dan efektif dalam mencegah terjadinya penyakit imuasi seperti : meningitis yang di sebabkan oleh hoemopillus influenza pada anak di atas 18 bln. Bagaimana pun 60%-70% dan seluruh kasus meningitis hoemopillus influenza terjadi pada anak kurang dari 18 bln.

Kombinasi antara PRP dengan vaksin pertusis atau protein carrier lain memberikan harapan yang bermakna dalam tersedianya imunisasi pada bayi yang lebih muda. Dan penelitian firlandia terbukti bahwa vaksin yang terkonjugasi lebih bersifat imunogen dan pada vaksin PRP menunjukan proteksi setelah pemberian 3 dosis pada uisa 2-3 bulan.


2. vaksin Hib

adalah cara praktis dan efektif untuk mencegah terjadinya penyakit akibat bakteri Hib. Pemberian vaksin Hib bahkan saat ini telah di rekomendasikan oleh badan kesehatan dunia ( WHO ). Dalam sebuah situs local di sebutkan bahwa :

  1. bayi usia 2-6 bulan di berikan imunisasi Hib sebanyak 3 dosis dengan interval satu bulan

  2. bayi usia 7-12 bulan di berikan sebanyak 2 dosis dengan interval waktu satu bulan.

  3. anak berumr 1-5 tahun cukup diberikan satu dosis.

Mengingat Hib lebih sering menyerang bayi kecil ( 26% terjadi bayi berumur 2-6 bulan dan 25% pada bayiburumur 1-11 bulan). Jenis imunisasi ini idak di anjurkan di berikan pada bayi di bawah 2 bulan karena dinilai belum dapat membentuk antibody.


5. PENANGANAN MENINGITIS

  1. pada saat badan panas

  1. beri kompres hangat

  2. berikan banyak minum atau ASI

  3. berikan pakaian tipis

  4. jangan di kerumuni banyak orang

  5. buka jendela untuk memudahkan udara masuk ke ruangan

  6. berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter.

    1. penanganan pada saat kejang

  1. baringkan anak pada tempat yang rata, kepala di miringkan dan pasangkan gagang sendok yang dibungkus kain atau sapu tangan bersih dalam mulutnya. Dengan tujuan untuk mencegah lidah tergigit.

  2. buka baju anak, longarkan pakaian yang mengganggu pernapasan seperti gurita dll.

  3. singkirkan benda-benda sekitar pasien.

  4. jangan memberi minuman atau makanan apapun pada anak saat kejang.

  5. bila badan panas berikan kompres hangat.

  6. bila dengan tindakan ini kejang belum berhenti, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit.

  1. segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit jika kondisinya semakin memburuk.


6. CARA MENGETAHUI TANDA-TANDA KAKU KUDUK

  1. tanda kaku kuduk adalah tanda awal adanya upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme otot. Bila di paksakan akan menyebabkan nyeri otot.

  2. tanda kernik positif yaitu ketika pasien di baringkan dengan paha dalam keadaan fleksi ke arah abdomen. Kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.

  3. tanda brudzinski yaitu apabila leher pasien di fleksikan, maka hasilnya fleksi lutu dan panggul, bila di lakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada satu sisi, maka gerakan yang sama terlihat pada sisi ekstremitas yang lain.


C. METODE

  1. ceramah

  2. diskusi

  3. demonstrasi


D. MEDIA

Leafleat dan lembar balik

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO

TAHAP

WAKTU

KEGIATAN





PERAWAT

PESERTA

1.

Pembukaan

3 menit

  1. memberikan salam

  2. memperkenalkan diri

  3. menyampaikan tujuan

  4. menyepakati kontrak waktu

  5. apersepsi tentang meningitis

  1. peserta menjawab salam

  2. peserta mendengarkan

  3. peserta mendengarkan

  4. peserta menjawab menyepakati kontrak

  5. peserta menjawab dengan benar

2.

Pelaksanaan

12 menit

  1. menjelaskan isi materi

  2. menjelaskan prosedur dan demonstrasi

  3. menganjurkan peserta untuk mendomonstrasikan

  4. mengevaluasi secara verbal pada peserta penkes

  1. peserta mendengarkan secara seksama

  2. peserta memperhatikan

  3. peserta mendonstrasikan

  4. peserta menjawab beberapa pertanyaan yang di lontarkan

3.

Penutup

5 menit

  1. menyampaikan hasil kegiatan

  2. mengakhiri kegiatan dengan salam

  1. peserta memperhatikan

  2. peserta menjawab salam



E. EVALUASI

    1. EVALUASI STRUKTUR

  1. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan

  2. alat dan tempat siap

  3. sudah di bentuknya struktur pembagian peran

  4. perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat

  5. perawat dan peserta siap


    1. EVALUASI PROSES

  1. alat dan tempat bisa di gunakan sesuai rencana

  2. peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan.


    1. EVALUASI HASIL

  1. 70% keluarga dapat menjelaskan pengertian meningitis dengan benar

  2. 75% keluarga dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala meningitis dengan benar

  3. 75% keluarga dapat menyebutkan 3 penyebab terjadinya meningitis dengan benar

  4. 80% keluarga dapat menyebutkan 2 jenis imunisasi untuk pencegahan

  5. 70% keluarga dapat memahami bagaimana cara mengetahui tanda-tanda kaku kuduk, tanda kernik positif dan tanda brudzinski.

TERAPI PERILAKU ( JIWA )

TERAPI PERILAKU


PENDAHULUAN

  1. Suatu pengobatan yg berfokus utk memodifikasi atau mengubah perilaku

  2. Seperangkat perilaku atau respon yg dilakukan dlm suatu lingkungan & menghasilkan konsekuensi-konsekuensi tertentu

  3. Operan conditioning : modifikasi perilaku yg dipertajam atau ditingkatkan frekuensi terjadinya melalui pemberian reinforcement (Murray & Wilson)

  4. Dalam operant conditioning : lingkungan sosial digunakan utk membantu seseorang dlm meningkatkan kontrol thd perilaku yg berlebihan atau berkurang (Murray & Wilson)


GAMBARAN PERILAKU

  1. Perilaku : respon yg timbul secara eksternal, dipengaruhi oleh stimulus lingkungan & dpt dikontrol secara primer oleh konsekuensi2nya

  2. Perilaku dpt diamati, diukur, & dicatat oleh diri sendiri maupun orang lain  observasi

>Observasi bersifat subyektif dilakukan diri sendiri

>Observasi bersifat obyektif dilakukan orang lain

  1. Perilaku yg ditampilkan : verbal dan nonverbal  alat komunikasi


PRINSIP-PRINSIP

  1. Meningkatkan atau mempertahankan perilaku

    • Perilaku mungkin akan meningkat baik frekuensi, kompleksitas/lamanya dg pemberian reinforcement

    • Reinforcement : suatu proses, dimana kejadian / kondisi lingkungan yg menyertai perilaku dpt mempengaruhi perilaku yg timbul kemudian



a. Positif reinforcement :

>meningkatnya frekuensi sebuah respon, dan respon tsb diikuti oleh stimulus yg menyenangkan

cth : perilaku mengucapkan salam yg disambut dg senyuman oleh orang yg dituju


perilaku positif probabilitas dari reinforcement terulangnya prilaku me


mengucap salam senyum mengucap salam me

b. Negative reinforcement : meningkatnya frekuensi suatu respon, karena respon tsb memindahkan beberapa stimulus yg negatif / menyakitkan atau tdk menyenangkan


Ns A Ns B diskusi kesibukan Ns B bertemu menyibukkan terhindar me bila bertemu Ns B diri Ns A



Stimulus yg tdk menyenangkan (konflik) akan meningkatkan respons menyibukkan diri



2. Menurunnya perilaku

> Upaya meningkatkan perilaku dilakukan dg pemberian punishment & extinction

a. Punishment : konsekuensi-konsekuensi yg menghasilkan penekanan / penurunan frekuensi tingkah laku yg akan muncul :

>Positive punishment : menghadirkan stimulus yg bertentangan yg mengikuti suatu perilaku dg tujuan menurunkan perilaku tsb

Perilaku oversive stimulus perilaku menurun

Melepaskan mata silau melepaskan kacamata kacamata menurun



Negative punishment : kejadian yg menggantikan/ menurunkan suatu perilaku, ada 2 bentuk yaitu :

Respon Cost : kerugian yg mengikuti perilaku

operant reinforcement operant menurun withdrawl


kakak menggigit tdk memperoleh menggigit adiknya uang saku adiknya me


Time out : prosedur punishment dlm periode waktu tertentu dimana selama waktu tsb pemberian reinforcement tdk sesuai

Cth : seorang anak yg tdk mengerjakan PR disuruh berdiri di depan kelas selama 15 menit oleh gurunya



b. Extinction

1.prosedur yg biasa digunakan oleh pemberi reinforcement utk menghilangkan perilaku

2.Extinction berjalan lebih lambat dari pada reinforcement

Contoh : seorang anak temper tantrum ditegur ibunya utk berhenti menangis, namun anak tsb tetap melakukannya


ibunya memutuskan utk tdk Lagi memberikan perhatian pd perilaku tsb  perilaku tsb secara bertahap akan menurun


APLIKASI TEORITIS

1. PENERAPAN MODIFIKASI PERILAKU

>Modifikasi perilaku dpt diterapkan utk mengatasi beberapa masalah, diantaranya :

1.menurunkan tingkah laku merusak diri

2.Merubah tingkah laku yg tdk diharapkan

3.Melatih orang tua, guru, sukarelawan & perawat agar lebih efisien dlm menjalankan perannya

4.Mengurangi tingkah laku maladaptif yg khusus : kurangnya kebersihan diri dll

5.Kontrol perilaku

2. STRATEGI MODIFIKASI PERILAKU

>Sebelum memulai program, perawat harus melakukan hal-hal sbb :

a. Pengkajian & menetapkan masalah :  mengumpulkan data tentang perilaku klien (adaptif/maladaptif), mengerti tentang arti & maksud dari perilaku yg klien tampilkan

Data merumuskan masalah

b. Rencana intervensi :

>Hal-hal yg perlu dilakukan adl :

1.menetapkan tujuan/tingkah laku yg diinginkan & gambaran hasil-hasil perilaku/kriteria hasil

2.menentukan langkah awal utk mencapai tujuan

3.Menganalisa faktor pendukung yg ada & orang-orang yg terlibat dlm terapi tsb

4.Menetapkan konsekuensi sbg reward/punishment yg disetujui bersama klien.

Jenis konsekuensi diantaranya :

1. reward materi  uang, makanan

2. reward pengganti/surogate reward  puji-pujian

3. reward sosial  dukungan di dlm group

4. reward tingkah lakukesempatan melakukan aktifitas

Menetapkan langkah-langkah yg spesifik dg memperhatikan proses pembentukan tingkah laku

Menyusun & memilih jadual reinforcement & punishment, seperti berikut :

Penyusunan jadual reinforcement

Jadual reinforcement adl pola utk menguatkan perilaku melalui jadual, waktu & respon perilaku yg tampak  ada dua cara, yaitu :

1) Jadual reinforcement interval :

 pemberian penguatan utk perilaku yg telah dibentuk dlm periode waktu tertentu


2) Jadual reinforcement penampilan (performance)

mengacu pada sejumlah perilaku yg ditampilkan diantara reiforcement yg diberikan



1) Jadual reinforcement interval

Jadual interval tetap : pemberian penguatan berdasarkan waktu yg stabil/tetap,

cth : setiap 30 mnt, hari, mgg, bln dsb.

karakteristik : perilaku yg diinginkan meningkat sebelum akhir interval & akan menurun setelah diberi reinforcement

ada kecenderungan meningkat secara bertahap sampai akhir interval


Jadual interval variasi : pemberian penguatan dg jarak waktu yg bervariasi

cth : 10 menit 35 menit  3 jam dst

Karakteristik : menghasilkan pembentukan perilaku yg tinggi dpt menurunkan perilaku secara bertahap


2) Jadual reinforcement penampilan (performance)

Jadual rasio tetap (fixed ratio) : membutuhkan sejumlah perilaku klien yg diharapkan utk setiap kali reinforcement

contoh : setiap 5 perilaku yg ditampilkan akan diberikan 1 kali reinforcement

Karakteristik : penampilan perilaku akan berkembang cepat & relatif stabil

Jadual rasio variasi (variabel ratio) : pemberian reinforcement utk sejumlah perilaku yg banyaknya bervariasi.

contoh : reinforcement diberikan setelah 3, 7, 9, 15 perilaku yg ditampilkan

karakteristik : membentuk perilaku yg tinggi, perkembangannya kurang cepat, tingkat stabilitas tinggi



PEMILIHAN JADUAL REINFORCEMENT TERGANTUNG PADA:

1. Berat ringannya masalah : masalah yg mengancam dpt disusun jadual ratio tetap dg jarak yg kecil & secara bertahap (rasio variasi)

2. Lamanya perilaku tsb diperlukan : jika perilaku hanya perlu dilakukan di RS dpt digunakan jadual interval tetap dg jarak interval pendek & interval variasi

3. Usia klien : pada anak-anak perubahan atau pembentukan perilaku lebih cepat menggunakan jadual rasio, interval tetap & variasi

4. Jumlah orang yg terlibat : secara umum membutuhkan lebih banyak orang karena perilaku yg ditampilkan dihituNG

Minggu, 08 Juni 2008

ASKEP penyakit kulit

ASKEP KLIEN DENGAN

URTKARIA DAN KUSTA


A.URTIKARIA

Urtikaria atau lebih di kenal dengan biduran adalah suatu gejala penyakit berupa gatal-gatal pada kulit di sertai bercak-bercak menonjol ( edema ) yang biasanya disebabkan oleh alergi ( www.urtikaria.com )

Urtikaria merupakan istilah kilnis untuk suatu kelompok kelainan yang di tandai dengan adanya pembentukan bilur-bilur pembengkakan kulit yang dapat hilang tanpa meninggalkan bekas yang terlihat. ( robin graham, brown. 2205 )

Urtikaria yaitu keadaan yang di tandai dengan timbulnya urtika atau edema setempat yang menyebabkan penimbulan di atas permukaan kulit yang di sertai rasa sangat gatal ( ramali, ahmad. 2000 )


B. ETIOLOGI

Berdasarkan kasus-kasus yang ada, paling banak urtikaria di sebabkan oleh alergi, baik alergi makanan, obat-obatan, dll.

  • jenis makanan yang dapat menyebabakan alergi misalnya: telur, ikan, kerang, coklat, jenis kacang tertentu, tomat, tepung, terigu, daging sapi, udang, dll.

  • jenis obat-obatan yang menimbulkan alergi biasanya penisilin, aspirin, bronide, serum, vaksin, dan opium.

  • bahan-bahan protein yang masuk melalui hidung seperti serbuk kembang, jamur, debu dari bulu burung, debu rumah dan ketombe binatang.

  • Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas,sinar matahari,tekanan atau air.

  • Faktor psikologis pasien misalnya : Krisis emosi

C. MANIFESTASI KLINIS

    1. Timbulnya bintik-bintik merah atau lebih pucat pada kulit. Bintik-bintik merah ini dapat mengalami edema sehingga tampak seperti benjolan.

    2. Sering disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang >panas pada sekitar benjolan tersebut.

    3. terjadi angioderma, dimana edema luas ke dalam jaringan subkutan, terutama di sekitar mata, bibir dan di dalam orofaring.

    4. adanya pembengkakan dapat menghawatirkan, kadang-kadang bisa menutupi mata secara keseluruhan dan mengganggu jalan udara untuk pernafasan.


D. BENTUK-BENTUK KLINIS URTIKARIA

1. URTIKARIA AKUT

Urtikaria akut hanya berlansung selama beberapa jam atau beberapa hari. yang sering terjadi penyebabnya adalah:

  1. adanya kontak dengan tumbuhan ( misalnya jelatang ), bulu binatang/makanan.

  2. akibat pencernaan makanan, terutama kacang-kacangan, kerangan-kerangan dan strouberi.

  3. akibat memakan obat misalnya aspirin dan penisilin.


2. URTIKARIA KRONIS

Biasanya berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan, atau beberapa tahun. pada bentuk urtikaria ini jarang didapatkan adanya faktor penyebab tunggal.


3. URTIKARIA PIGMENTOSA

Yaitu suatu erupsi pada kulit berupa hiperpigmentasi yang berlangsung sementara, kadang-kadang disertai pembengkakan dan rasa gatal.


4. URTIKARIA SISTEMIK ( PRURIGO SISTEMIK )

Adalah suatu bentuk prurigo yang sering kali terjadi pada bayi kelainan khas berupa urtikaria popular yaitu urtikaria yang berbentuk popular-popular yang berwarna kemerahan.

Berdasarkan penyebabnya, urtikaria dapat dibedakan menjadi:

  1. heat rash yaitu urtikaria yang disebabkan panas

  2. urtikaria idiopatik yaitu urtikaria yang belum jelas penyebabnya atau sulit dideteksi

  3. cold urtikaria adalah urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan dingin.

  4. pressure urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan rangsangan tekanan

  5. contak urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh alergi

  6. aquagenic urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan air

  7. solar urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan sengatan sinar matahari

  8. vaskulitik urtikaria

  9. cholirgening urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan panas, latihan berat dan stress

F. PENGOBATAN

Sebenarnya pada beberapa kasus urtikaria yang sifatnya akut tidak perlu adanya pengobatan secara intensif karena urtikaria pada tahap ini gejalanya tidak berlansung lama dan bisa sembuh sendiri.

Tetapi pada urtikaria kronik bisa di lakukan pengobatan dengan menggunakan anthihistamin. Obat ini merupakan pilihan utama adalah penanganan urtikaria.

Menurut www.tempo.co.id/medika/arsip/04200/kas-1htm, ada beberapa tindakan yang harus di lakukan dalam penangnan urtikaria adalah :

  • mencari dan menghindari bahan atau keadaan yang menyebabkan urtikaria

  • untuk menghilangkan rasa gatal dapat di oleskan sedikit tepung soda bakar yang sudah di campur dengan air atau 1/10 larutan menthol dalam alkohol.


G. DIAGNOSA KEPERAWATAN URTIKARIA

1. gangguan citra tubuh berhubungan dengan lesi pada kulit

intervensi:

  1. bersikap realistis dan positif selama pengobatan. Pada penyulahan kesehatan dan menyusun tujuan dalam keterbatasan

  2. dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas

  3. berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mereka


2. gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritas

intervensi:

  1. menghindari minuman yang mengandung kafein, pada malam hari

  2. menggunakan rutinitas waktu tidur atau ritual untuk memudahkan transisi dari kerejagaan ke tidur

  3. latihan atau olahraga dengan teratur

  4. pertahankan ventilasi dan kelembaban kamar tidur dalam keadaan yang baik

II.KUSTA



A. PENGERTIAN

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis ( djuanda, 4.1997 )

Kusta adalah penykit menular pada umunya mempengaruhi ulit dan saraf perifer, tetapi mempunyai cakupan maifestasi klinis yang luas ( COC, 2003)


B. ETIOLOGI

Kuman penyebabnya adalah mycobacterium leprae yang di temukan oleh GA,Hansen pada tahun 1874 di norwegai. Mycobacterium leprae berbentuk basil dengan ukuran 3-8cm x 0.5um, tahan asam dalam alkohol, dam positif garam



C. TANDA PASTI DAN DERAJAT CACAT KUSTA

A. Tanda pasti kusta adalah:

  1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa

  2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan kelemahan pada otot tangan, kaki, dan mata

  3. Pada pemeriksaan kulit BTA +

Dikatakan menderita kusta apabila di temukan satau atau lebih dari tanda pasi kusta dalam waktu pemeriksaan klinis. ( dirjen PPM & PL, 2003 )


B. Derajat cacat kusta

WHO ( 19995 ) dalam djuanda, A, 1997 membagi cacat kusta menjadi 3 tingkat ke cacatan, yaitu :

1. Cacat pada tangan dan kaki

  • tingkat 0 : tidak ada anestesi, dan kelainan anatomis

  • tingkat 1 : ada anestesi, tetapi tidak ada kelainan anatomis

  • tingkat 2 : terdapat kelainan anatomis

2. Cacat pada mata

  • tingkat 0 : tidak ada kelainan pada mata ( termasuk visus )

  • tingkat 1 : ada kelianan mata, tetapi tidak terlihat, visus sedikit berkurang

  • tingkat 2 : ada lagoptalmus dan visus sangat terganggu ( visus 6/60, dapat menghitung jari pada jarak 6m )


D. JENIS-JENIS CACAT KUSTA

Menurut djuanda, A, 1997 jenis dari cacat kusta di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. cacat primer

adalah kelompok cacat yang di sebabkan langsung oleh aktivitas penyakit, terutama kerusakan akibat respon jarinagn terhadap m.laprae.

yang termasuk ke dalam cacata primer adalah :

a. cacat pada fungsi saraf :

  • fungsi saraf sensorik misalnya : anestesi

  • fungsi saraf motorik misalnya : daw hand, wrist drop, fot drop, clow tes, lagoptalmus

  • fungsi saraf otonom dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan elastisitas kulit berkurang, serta gangguan reflek vasodilatasi

b. inflamasi kuman pada kulit dan jaringan subkutan menyebabkan kulit berkerut dan berlipat-lipat

c. cacat pada jaingan lain akibat infiltrasi kuman kusta dapat terjadi pada tendon, ligamen, tulang rawan, tulang, testis, dan bola mata.


2. cacat sekunder

  1. cacat ini terjadi akibat cacat primer, terutama adanya kerusakan saraf sensorik, motorik, dan otonom

  2. kelumpuhan motorik menyebabkan kontraktur, sehingga terjadi gangguan berjalan dn mudah terjadinya luka

  3. lagoptalmus menyebabkan kornea menjadi kering dan memudahkan terjadinya kreatitis

  4. kelumpuhan saraf otonom menjadikan kulit kering dan berkurangnya elastisitas, akibat kulit mudah retak dan terjadi infeksi sekunder.




E. KLASIFIKASI KUSTA

Menurut WHO ( 1981 ) kusta di bagi menjadi dua, yaitu :

1. Ultitalsiler berarti mengandung banyak basil :

  • tipe LL ( lepromatosa polar )

  • tipe BL ( borderline lepromatosus )

  • tipe BB ( mid borderline )

2.pausibasiler berarti mengandung sedikit basil, yaitu :

  • tipe TT ( tuberoloid polar )

  • tipe BT ( borderline tuberkoloid )

  • tipe I ( indeterminate )

G. PENATALAKSANAAN

1.perawatan luka

prinsip dari perawatan luka adalah imobilisasi dengan mengistirahatkan kaki yang luka ( misalnya : tongkat, bidai ), merawat luka setiap hari dengan membersihkannya, membuang jaringan mati, dan menipiskan penebalan kulit yang selanjutnya di kompres.

2.perawatan mata yang tidak tertutup rapat ( lagoptalmus )

  1. gunakanlah cermin setiap hari untuk melihat apakah ada mata yang merah, bila ada laporkan ke petugas puskesmas

  2. tariklah kulit di sudut mata, ke arah luar denganh jari tangan sebanyak 10 kali setiap latihan, lakukanlah 3 kali sehari.

  3. lindungilah mata dari sinar matahari, debu dan angin

3.perawatan tangan yang mati rasa ( anestesi )

  1. lindungilah tangan yang mati rasa dari panas, benda kasar dan tajam untuk mencegah luka

  2. rendamlah tangan setiap hari dengan air bersih dalam baskom selama 30 menit untuk menjadikan kulit lembab.

  3. setelah di rendam gosok kulit menebal dengan batu apung untuk menjadikan kulit lembut.

  4. olesi dengan minyak kelapa bersih dalam keadaan basah.

4.perawatan tangan yang bengkok ( kontraktur )

  1. latih jari tangan yang bengkok 3 kali sehari, supaya jari-jari tangan tidak menjadi kaku.

  2. rendamlah tangan 3 kali sehari dengan air bersihselama 30 menit dan olesi tangan yang bengkok dengan minyak kelapa nersih dalam keadaan basah.

  3. luruskan jari-jari tangan yang bengkok dengan tangan yang lain sebanyak 20 kali tiap latihan, lakukan 3 kali sehari

  4. taruh tangan di atas paha dan luruskan jari-jari tangan sebanyak 20 kali setiap latihan, lakukan 3 kali sehari


5.pencegahan luka

  1. selalu memakai alas kaki

  2. jangan berjalan terlalu lama

  3. berhati-hati terhadap api, air panas, dll

  4. behati-hati saat duduk bersila

  5. memeriksa keadaan kaki dan kulit apakah ada tanda-tanda kemerahan, melepuh.


6.perawatan tangan yang luka

  1. kurangi tekanan pada tangan yang luka

  2. luka harus selalu bersih, bila luka panas, bau dan bengkak segera ke puskesmas

  3. rendamlah tiap hari tangan dengan air bersih selama 30 menit

  4. balut luka dengan air bersih


H. PENGKAJIAN

Dasar data pengkajian klien

  • aktivitas atau istirhat

  1. gejala :malaise

  • sirkulasi

tanda : td normal/sedikit dari jangkauan normal ( selama curah jantung tetap meningkat ), kulit hangat kering, bercahaya,pucat, lembab, burik ( vasokontriksi )

  • eliminasi

  1. gejala : diare

  • makanan/cairan

    1. gejala : anoreksia, mual/muntah

    2. tanda : penurunan BB, penurunan lemak subkutan/massa otot ( malnutrisi ), pengeluaran haluaran, konsentrasi urine, perkembangan ke arah oliguri, anuria

  • neurosensori

  1. gejala : sakit kepala, pusing, pinsang

  2. tanda : gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientasi, delirium/koma

    • nyeri/kenyamanan

      1. gejala : kejang abdominal, lokalisasi rasa sakit, urtikaria/pruritas umum

  • pernapasan

    1. tanda : takipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan, suhu : umunya meningkat ( 37.95 oc atau lebih ), tetapi kadang sub normal ( <>

      • seksualitas

        1. gejala : pruritas perineal

        2. tanda : maserasi vulva, pengeringan vgina purulen

  • penyulihan/pembelajaran

    1. gejala : masalah kesehatan kronis/melemahkan, misalnya : hati, ginjal, DM, kecanduan alkohol, penggunaan anti biotik ( baru saja atau jangka panjang )



I. DIAGNOSA KEPERAWATAN KUSTA

1.kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi kuman pada kulit dan jaringan subkutan

intervensi :

  • kaji/catat ukuran, warna, dan kedalaman luka

  • gunakan krim kulit 2xsehari setelah mandi

  • pijat kulit dengan lembut untuk memperbaiki sirkulasi kulit


2.resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan berkurangnya elastisitas kulit

intervensi :

  • cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas walaupun menggunakan sarung tangan seteril

  • pantau adanya tanda-tanda infeksi

  • gunakan selalu alas kaki dan jangan berjalan terlalu cepat.

TERAPI KELUARGA ( JIWA )

TERAPI KELUARGA

PENDAHULUAN

Peran serta keluarga dlm perawatan klien gangguan jiwa > Sangat penting >karena

  1. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dg lingkungannya

  2. Keluarga dipandang sbg satu sistem > gangguan yg tjd pd salah satu anggota dpt mempengaruhi sistem > disfungsi dlm keluarga dpt sbg penyebab gangguan

  3. Berbagai yankep jiwa bukan tempat klien seumur hidup

  4. Salah satu faktor penyebab gangguan jiwa adl keluarga tdk tahu cara merawat klien dirumah


Keluarga berperan penting dlm peristiwa tjdnya gg jiwa & penyesuaian kemabali setiap klien

KENYATAAN :

  1. Banyak klien di RSJ yg jarang dikunjungi keluarga > keluarga tdk mengikuti proses perawatan klien

  2. Tim kesehatan jiwa di RS merasa bertanggug jawab thd upaya penyembuhan klien & jarang melibatkan keluarga

  3. Setelah sembuh > RS memulangkan klien > beberapa hari, minggu, bulan klien kembali dirawat dg alasan perilaku klien tdk bisa diterima oleh keluarga & lingkungan


MENGAPA TERJADI ???

>Selama dirumah klien tdk boleh keluar & gerak-gerik klien selalu diawasi dg curigai >Keluarga mempunyai tangung

jawab dlm Proskep di RS, persiapan pulang & perawatan dirumah Adaptasi klien dg lingkunganberjalan baik.

Terapi keluarga ADALAH Suatu cara utk menata kembali masalah

hubungan antar manusia (Stuart & Sundeen, 1991)


TUJUAN :

  1. Menurunkan konflik kecemasan keluarga

  2. Meningkatkan kesadaran keluarga thd kebutuhan masing-masing anggota keluarga

  3. Meningkatkan kemampuan penanganan thd krisis

  4. Mengembangkan hubungan peran yg sesuai

  5. Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar anggota keluarga

  6. Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan anggota keluarga


Mengintegrasikan keluarga ke dlm

sistem yg besar di dlm masyarakat >Keluarga tdk terisolasi


MANFAAT TERAPI KELUARGA :

Klien

  1. Mempercepat proses penyembuhan

  2. Memperbaiki hubungan interpersonal

  3. Menurunkan angka kekambuhan

Keluarga

  1. Memperbaiki fungsi & struktur keluarga

  2. Keluarga mampu meningkatkan pengertian thd klien shg lebih dpt menerima, toleran & menghargai klien sbg manusia

  3. Keluarga dpt meningkatkan kemampuan dlm membantu klien dlm proses rehabilitasi



PERAN PERAWAT

  1. Merawat klien secara utuh : observasi stress emosi klien & keluarga

  2. Mengkaji fungsional & disfungsional keluarga


aktifitas :

  1. Komponen dikdaktik : memberikan informasi & pendkes ttg gg.jiwa, sistem keswa & yankep

  2. Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif, menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress

  3. Komponen emosi : memberikan kesempatan utk memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman

  4. Komponen proses keluarga  fokus pd koping keluarga & gejala sisa thd keluarga

  5. Komponen sosial : meningkatkan penggunaan dukungan jaringan formal/informal utk klien & keluarga


CIRI-CIRI FUNGSIONAL KELUARGA

  1. Mempertahankan keseimbangan, fleksibel & adaptif  perubahan tahap transisi dlm hidup

  2. Problem emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu

  3. Kontak emosi dipertahankan oleh tiap generasi & antar keluarga

  4. Hubungan antar keluarga yg erat & hindari menjauhi masalah

  5. Perbedaan antar anggota keluarga  mendorong utk meningkatkan pertumbuhan & kreativitas individu

  6. Orang tua & anak >hubungan terbuka


DISFUNGSI KELUARGA

  1. Tdk memiliki satu atau lebih fungsi keluarga

  2. Ibu yg terlalu melindungi atau ayah yg tdk dirumah

  3. Ayah & ibu yg super, sibuk, pasif dll

  4. Pasangan yg tdk harmonis



INDIKASI TERAPI KELUARGA

  1. Konflik perkawinan, sibling konflik, konflik beberapa generasi

  2. Konflik orang tua & anak

  3. Proses transisi dlm keluarga ; pasangan baru menikah, kelahiran anak pertama, anak mulai remaja

  4. Terapi individu yg perlu melibatkan anggota keluarga lain

  5. Tdk ada kemajuan terapi individu



STRUKTUR TERAPI KELUARGA

Identifikasi keluarga

  1. Perubahan/transisi keluarga

  2. Tahap perkembangan

  3. Struktur keluarga


Penetapan tujuan “wawancara awal” :

  1. Proses penyatuan keluarga

  2. Perawat berperan sbg bagian sistem keluarga >Tempat : RS (ruangan, Poliklinik) atau rumah klien >PENDKES JIWA PADA KELUARGA


PENDKES JIWA PADA KELUARGA

Pengertian :

Memberikan bimbingan & penyuluhan kesehatan jiwa kpd keluarga dlm rangka : Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga,

Mencegah penyakit,Mengenali gejala gangguan jiwa secara dini Upaya pengobatan.

Bertujuan utk mencapai derajat kesehatan yg optimal bagi seluruh keluarga, sehingga diharapkan :

KELUARGA MAMPU :

  1. Memberikan stimuli dlm perkembangan anak

  2. Menumbuhkan hubungan interpersonal

  3. Mengerti tentang kesehatan jiwa & gangguan kesehatan jiwa

  4. Mengetahui penyebab gangguan jiwa

  5. Mengetahui ciri-ciri gangguan jiwa

  6. Mengetahui fungsi & tugas keluarga

  7. Upaya pencegahan gangguan jiwa oleh keluarga

  8. Upaya perawatan klien gangguan jiwa di RSU dan Puskesmas


Materi Pendkes

a. Pengertian kesehatan jiwa :

Suatu kondisi yg memungkin perkembangan fisik, intelektual & emosional yg optimal dari seseorang & perkembangan itu berjalan selaras dg orang lain


b. Pengertian gangguan jiwa

Perubahan perilaku yg tjd tanpa alasan yg masuk akal, berlebihan, berlangsung lama & menyebabkan hendaya thd individu tsb atau orang lain


c. Pengertian masalah psikososial

Masalah psikis atau kejiwaan yg timbul sbg akibat terjadinya perubahan sosial


d. Ciri-ciri orang sehat jiwa

  1. Bebas & otonomi

  2. Tahan thd stress

  3. Mampu beradaptasi dg orang lain secara harmonis

  4. Hidup produktif


e. Penyebab gangguan jiwa

Gg jiwa disebabkan oleh berbagai faktor berikut :

  1. Suasana rumah yg tdk harmonis, spt : tdk PD, sering bertengkar, salah pengertian, kurang bahagia

  2. Pengalaman masa kanak-kanak yg bersifat traumatik

  3. Faktor keturunan

  4. Perubahan/kerusakan dlm otak, spt : infeksi, luka, perdarahan, tumor, gg peredaran darah, keracunan, pemakaian alkohol jangka panjang, kekurangan vitamin, epilapsi & keracunan

  5. Perubahan atau kerusakan dlm otak, spt :

infeksi, luka, perdarahan, tumor, gg peredaran darah, keracunan, pemakaian alkohol jangka panjang, kekurangan vitamin, epilapsi & keracunan

  1. Faktor lain :

Individu yg tdk mendapat kesempatan & fasilitas anggota masyarakat yg dihargai, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan, ketdkamanan, persaingan yg berat & diskriminasi sosial



f. Ciri-ciri gangguan jiwa

  1. Perubahan yg berulang dlm pikiran, daya ingat, persepsi & daya tilik

  2. Perubahan perilaku dll


g. Fungsi dan tugas keluarga

1. Fungsi Keluarga

Gambaran umum ttg fungsi keluarga dlm kesehatan jiwa adl :

  1. Pendewasaan kepribadian dari para anggota keluarga

  2. Pelindung & pemberi keamanan bagi anggota keluarga

  3. Fungsi sosialisasi, yaitu kemampuan utk mengadakan hubungan antar anggota keluarga dg keluarga lain atau masyarakat


2. Tugas keluarga dlm mengatasi masalah kesehatan :

  1. Mengenal adanya penyimpangan awal sedini mungkin

  2. Mengambil keputusan dlm mencari pertolongan atau bantuan kesehatan utk anggota keluarga

  3. Memberi perawatan bagi anggota keluarga yg sakit, cacat, atau memerlukan bantuan & menanggulangi keadaan darurat

  4. Menciptakan lingkungan keluarga yg sehat

  5. Memanfaatkan sumber yg ada di masyarakat



h. Fungsi keluarga dlm upaya mencegah gangguan jiwa

  1. Menciptakan lingkungan yg sehat jiwa bagi anggota keluarga

  2. Saling mencintai, menghargai & mempertcayai antar anggota keluarga

  3. Saling membantu & memberi antar anggota keluarga

  4. Saling terbuka & tdk ada dikriminasi

  5. Memberi pujian & punishment sesuai dg perilaku

  6. Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah secara tuntas

  7. Menunjukan empati antar anggota keluarga

  8. Membina hunbungan dg masyarakat

  9. Menyediakan waktu utk kebersamaan, spt : rekreasi bersama antar anggota



i. Upaya perawatan klien dg gg jiwa dlm keluarga

  1. Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin

  2. Mengambil keputusan dlm mencari pertolongan atau bantuan kesehatan

  3. Memberikan perawatan kpd anggota keluarga yg sakit, cacat maupun yg tdk sakit tapi memerlukan bantuan

  4. Menaggulangi keadaan darurat kesehatan

  5. Menciptakan lingkungan keluarga yg sehat

  6. Memanfaatkan sumber yg ada di masyarakat



j. Upaya perawatan klien dg gangguan jiwa di RS

  1. keluarga sejak awal perlu dilibatkan dlm penatalaksanaan dan asuhan keperawatan klien dg gangguan jiwa

  2. Metode yg digunakan utk memberikan pendidikan kesehatan jiwa kpd keluarga adalah :

  3. Ceramah dan tanya jawab

  4. Diskusi kelompok

  5. Bermain peran

































Add to Technorati Favorites
Search Engine Optimisation
Search Engine Optimisation
Free Shoutbox Technology Pioneer The current mood of nugroho_hari2003 at www.imood.com